ads header

Sunday, July 12, 2020

Gajah Melawan Semut

0

Rahmad Mas’ud dan Thohari Aziz menerima surat rekomendasi dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

MINGGU (12/7/2020), layar Pilkada Balikpapan 2020 mulai terbuka. Ini setelah DPP Partai Golkar resmi mengumumkan Rahmad Mas’ud (Golkar) dan Thohari Aziz (PDIP) sebagai calon wali kota dan wakil wali kota. 

Keputusan DPP Partai Golkar itu menjadi jawaban atas spekulasi pendamping Rahmad Mas’ud. Petinggi partai berlambang pohon beringin tentu memiliki pertimbangan memilih kader PDIP untuk disandingkan dengan RM – kode pendek Rahmad Mas’ud. 

Bagi Thohari Aziz, keputusan Golkar tersebut seolah menjadi kado manis baginya yang sedang berulang tahun pada Minggu (12/7). Saya memprediksi pasangan ini akan terus melaju hingga pendaftaran ke KPU. 

Diplomasi RM bahwa penentuan calon pendampingnya akan memperhatikan keputusan keluarga, juga mendengarkan suara partai pengusung agaknya hanya sebatas pemanis diplomasi. Sulit bagi RM untuk menentang apa yang telah diputuskan DPP Golkar. 

Setelah menerima mandat, yang bisa ia lakukan hanyalah meyakinkan PKS untuk tetap solid memberikan dukungan kepadanya. Juga kepada parpol lain yakni Demokrat dan Gerindra yang memberikan sinyal akan bergabung ke dalam koalisi “gajah” itu. 

Layar berikutnya yang masih ditunggu adalah keputusan kandidat lainnya yakni Ahmad Basir. Siapa yang akan ia gaet sebagai pendamping? Bila selama ini mencuat beberapa nama seperti Heru Bambang (mantan wawali Balikpapan) dan Syafruddin (PKB), kini pilihan AHB—kode pendek Ahmad Basir semakin banyak. 

Sebutlah sejumlah nama seperti Yasser Arafat, Sayid MN Fadli (sekda Balikpapan), atau Sabaruddin Panrecalle (Gerindra). Tiga nama tersebut sangat sepadan menjadi rival Rahmad Mas’ud – Thohari Aziz. Ketiganya memiliki daya ungkit bagi perolehan suara AHB. Dengan kekuatan dan kelebihannya masing-masing. 

Duet Ahmad Basir - Yasser Arafat ibarat bom berdaya ledak tinggi. Jika pasangan ini tercipta, pertarungan kapital melawan kapital akan tersaji di Pilkada Balikpapan. 

Dengan latar belakangnya sebagai birokrat, Sayid MN Fadli tak bisa dipandang sebelah mata. Kombinasi pengusaha – birokrat telah terbukti menjadi pemenang kontestasi di banyak daerah. (baca juga: birokrat-berkode-sf.html)

Kemungkinan masih terbuka bagi Gerindra untuk menambah kekuatan AHB dengan dukungan partai semutnya. Jika ini terjadi, mesin politik Gerindra akan menjadi tambahan amunisi apabila AHB bersanding dengan Sabaruddin Panrecalle. (baca jugatentang-rasa.html)

Berita dari DPP Golkar ini sekaligus memastikan bahwa Pilkada Balikpapan 2020 hanya diikuti dua pasangan calon. Ahmad Basir versus Rahmad Mas’ud. Kemungkinan terburuknya calon tunggal. Ini bisa terjadi apabila parpol pengusung AHB tidak solid dan mengalihkan dukungannya. (baca: kotak-kosong-dan-partai-kesebelas.html)

Apakah pasangan Rahmad Mas’ud-Thohari Aziz yang panen dukungan parpol atau koalisi semut ala Ahmad Basir yang bakal meraup kemenangan? Kemenangan itu bergantung pada strategi dalam mengambil hati pemilih. 

Legenda Daud dan Goliath atau semut yang berhasil menakuti gajah dengan menduduki pohon telah menjadi cerita nyata di Pilkada Jakarta 2012. Jokowi-Basuki yang didukung koalisi rakyat mampu menumbangkan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dengan dukungan parpol besar. Juga kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno atas Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada Jakarta 2017. Karena itu, jangan anggap remeh koloni semut. (*)
Author Image
AboutAdmin

Menulis untuk berbagi. Terima kasih sudah membaca

No comments: