ads header

Wednesday, June 10, 2020

Pikiran dan Gagasan Ahmad Basir untuk Balikpapan

0

THE NEXT BALIKPAPAN: Bakal calon Wali Kota Balikpapan periode 2020-2025 Ahmad Basir.

Orang bilang: In politics, timing is everything. Ketajaman sense of timing bisa menjadi kunci sukses calon pemimpin atau pemimpin. Mungkin karena faktor timing itulah Ahmad Basir berlari full-speed

ORANG Balikpapan selalu mendambakan seorang pemimpin yang dapat dibanggakan. Dari dulu sampai sekarang, aspirasi ini tidak pernah berubah. Warga Kota Beriman ingin dipimpin figur yang bertindak, berpikir, dan berucap seperti seorang pemimpin. 
Ketika bertanya tentang tipe kepemimpinan yang diinginkan, jawabannya bermacam-macam. Namun intinya, rakyat menginginkan pemimpin yang tangguh dan tidak lembek. 
Kepada penulis, bakal calon Wali Kota Balikpapan Ahmad Basir menguraikan pandangannya tentang paradigma kepemimpinan baru. AHB, short code Ahmad Basir juga menjawab tantangan megacities berikut daftar permasalahannya pada kota Balikpapan ke depan. Menawarkan cara-cara baru dalam memimpin. 

HUT KOTA BALIKPAPAN: Ahmad Basir (tengah) telah dipercaya sebagai ketua penyelenggara HUT Kota Balikpapan selama tiga tahun berturut-turut. 

Penulis: Begitu penting dan strategisnya peran pemimpin dan kepemimpinan dalam se buah organisasi, dan ada gejala menarik terkait concern masyarakat mengkritisi calon pemimpin dan pemimpin mereka. Pandangan Anda tentang pemimpin dan kepemimpinan? 
AHB: Saya kira, kita sepaham bahwa setiap calon pemimpin dan pemimpin dapat belajar bahwa kini segala sesuatunya telah berubah. Bumi yang kita pijak sekarang ini seolah berputar semakin kencang. 
Bicara tentang perubahan-perubahan baru, maka kita bicara mengenai revolusi yang mengubah kebiasaan dan cara berpikir dalam berbagai aspek: kepemimpinan, tata kelola, bisnis, pendidikan, kesehatan, ketatanegaraan, ritual keagamaan, sampai cara-cara baru dalam menciptakan kesejahteraan. 
Sekarang, kita tengah merasakan perubahan-perubahan itu. Pandemi Covid-19 mengajarkan kepada kita tentang cara-cara baru yang meninggalkan kebiasaan lama dalam berbagai aspek itu. 

BERDAYAKAN PEREMPUAN: Perempuan juga akan mendapat sentuhan pemberdayaan di tangan Ahmad Basir.

Penulis: Anda seorang pengusaha berlatar belakang akademisi. Tentu Anda memiliki literasi tentang kepemimpinan yang paling ideal untuk menjawab perubahan dan situasi-situasi baru di kota kita, sesuai jargon Anda: The Next Balikpapan. 
AHB: Jawaban pertanyaan ini masih meneruskan pertanyaan pertama. Masih terkait dengan perubahan baru. Juga concern publik terhadap gaya kepemimpinan. Saya mencermati bahwa publik menghendaki kepemimpinan yang relevan dan kontekstual dengan semakin beratnya permasalahan-permasalahan. Dengan kata lain, kecakapan seorang pemimpin dalam menghadapi aneka persoalan seharusnya menjadi pilihan prioritas. 
Sebagai pemimpin di perusahaan, juga sebagai bakal calon wali kota Balikpapan, saya terus belajar mengiringi irama perubahan itu. Menurut saya model kepemimpinan transformasional yang paling ideal. Model kepemimpinan yang menggunakan pendekatan dan berhubungan dengan nilai-nilai, etika, standar, dan tujuan-tujuan jangka panjang ini selaras dengan masa depan Balikpapan sebagai kota penyangga ibu kota negara (IKN). Kepemimpinan transformasional akan menjadi pendorong cara-cara baru penanganan masalah. 

PEKA SITUASI: Ahmad Basir terjun langsung membagikan nasi bungkus kepada warga masyarakat saat ekonomi masyarakat kota Balikpapan tergerus akibat pandemi Covid-19.

Penulis: Sebagai pengusaha, bagaimana Anda mengukur hasil, kesuksesan, dan pencapaian dalam berperusahaan? 
AHB: Banyak preferensi kepemimpinan dalam berbisnis yang saya implementasikan di perusahaan. Catatan penting yang saya garis bawahi, bahwa profitabilitas itu hanya salah satu dari tujuan perusahaan. Kesuksesan usaha tidak hanya dilihat dari seberapa banyak uang yang didapat, tapi seberapa banyak perusahaan bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat. 

Penulis: Jika latar belakang kepemimpinan Anda pada skala perusahaan dijadikan pijakan untuk memimpin pada skala pemerintahan, kebaruan apa yang Anda tawarkan kepada rakyat? 
AHB: Pertanyaan ini lebih tepat diajukan ke profesi lain. Mereka akan lebih objektif menilai. Tapi tak mengapa, pengusaha juga harus membuat analisis SWOT terhadap perusahaannya, termasuk profesi dirinya. 
Menurut saya, pengusaha memiliki karakter yang bisa menjadi modal kuat untuk memegang posisi strategis dalam membuat kebijakan publik. Pengusaha yang berhasil mengembangkan bisnisnya, pasti dia seorang pengusaha yang fokus. Karakter fokus ini sangat membantu dalam memimpin pemerintahan yang penuh tantangan. 
Pengusaha yang sukses menjalankan usahanya dipastikan seorang perencana yang baik. Tidak ada satu pun pengusaha sukses yang hanya memiliki satu usaha. Pengusaha selalu memiliki keinginan untuk mengembangkan usaha ke berbagai sektor. Ini bisa dilakukan karena ada kemauan untuk terus belajar. Yang tidak kalah penting adalah kemampuan menjaga kepercayaan. Insya allah, dengan karakter-karakter itu, kami yang berlatar belakang pengusaha akan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat. 

TURUN LANGSUNG: Ahmad Basir menyemprot disinfektan di lingkungan permukiman warga.

Penulis: Keinginan melakukan perubahan seringkali berhadapan dengan ketidakpastian. Pemerintahan yang tak gesit mengambil keputusan juga bisa menjadi sumber ketidakpastian dunia usaha. Jika garis tangan menakdirkan Anda sebagai penentu kebijakan di pemerintahan, terobosan model apa yang akan Anda lakukan? 
AHB: Saya mencatat sedikitnya ada empat hal yang menjadi kendala dalam investasi. Ini persoalan secara nasional dan lokal. Pertama, adanya peraturan daerah yang tidak sejalan dengan pemerintah pusat, kemudian banyak peraturan yang tumpang tindih, birokrasi yang rumit dan butuh waktu lama, dan peraturan ketenagakerjaan yang kurang fleksibel. 
Dengan melihat hambatan-hambatan tersebut, saya akan memulainya dengan membangun administrasi pemerintahan yang probisnis. Semua perizinan dipermudah, diperingan biayanya, dipercepat, bahkan bila perlu dokumen-dokumen itu diantar kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. 
Bagi saya, city branding itu sangat penting. Tetapi bukan sekadar slogan. Diperlukan upaya dan strategi agar kota Balikpapan memiliki positioning yang kuat di regional maupun global. Harus ada gerakan dari manusia-manusia yang melayani. Kekuatan Balikpapan pada sektor jasa industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan, atau pariwisata perlu dioptimalisasi. Apabila optimalisasi tersebut sudah merata pada berbagai sektor, maka tingkat ketergantungan PDRB pada sektor tertentu perlahan-lahan akan turun. 

MENYENTUH DENGAN HATI: Seorang warga meminta foto bersama Ahmad Basir.

Penulis: Bagaimana Anda memotret permasalahan kota Balikpapan pada saat ini dan masa depan serta solusinya? 
AHB: Setiap kawasan memiliki permasalahanya masing-masing. Wilayah perkotaan memiliki karakter tersendiri. Tidak terkecuali kota Balikpapan. Ledakan penduduk, problem sampah, banjir, air bersih, kemacetan, kekumuhan, degradasi lingkungan, kesemuanya mempengaruhi dinamika sosial dan ekonomi masyarakat perkotaan. 
Menurut saya masalah-masalah tersebut hanya bisa diselesaikan dengan dua cara, dengan ilmu dan budaya. Permasalahannya adalah seringkali solusi yang sudah ada tidak menjadi prioritas. 
Isu permasalahan perkotaan dan pemecahan masalahnya juga sudah mendapat perhatian dari pemerintah. Menurut saya pengembangan city branding, smart city dan creative city untuk mengcover isu permasalahan kota sudah sangat baik. Model penanganan masalah sudah ada, tinggal implementasi dan akselerasi program saja. 
Permasalahan Balikpapan pada masa depan tentu semakin kompleks seiring pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kaltim. Ke depan, kota kita akan menjadi megacity. Karenanya, diperlukan langkah-langkah antisipasi dalam bentuk regulasi-regulasi. Diperlukan juga payung regulasi bersama yang bersifat antarwilayah, karena daya dukung wilayah kota Balikpapan sangat terbatas. 
Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah masterplane tata ruang kota yang harus menyesuaikan dengan perkembangan kota Balikpapan sebagai kota penyangga IKN. 

MENGGERAKKAN PERAN RT: Ahmad Basir menyampaikan pikiran dan gagasannya tentang program pemberdayaan pada tingkatan terbawah yakni Rukun Tetangga (RT).

Penulis: Anda sepertinya ingin mencuri hati para ketua RT dengan cara memberi peran lebih besar kepada RT sebagai pilar pembangunan. 
AHB: Jadi begini. Ini masih terkait dengan leadership agar kita bisa bekerja dengan yang di atas, di samping, dan di bawah. Penjelasannya gamblangnya, AHB untuk semua (AHB lantas tersenyum). Juga terkait dengan alokasi keuangan agar benar-benar terserap lewat program pemberdayaan masyarakat pada tingkatan paling bawah yakni RT. 
Hasil dari program ini adalah perputaran uang, kemajuan cepat, sesuai kebutuhan, dan rakyat senang. Pesan saya cuma begini: gunakan anggaran yang disediakan untuk membangun infrastruktur dasar, pakai tenaga kerja setempat, dan dibelanjakan di Balikpapan. 

RELIGIUS: Selain dikenal sebagai pengusaha yang berjiwa sosial tinggi, AHB juga sosok religius.

Penulis: Pada setiap unggahan di akun media sosial, Anda selalu menyertakan tagar makinbaik, ahbuntukbalikpapan, dan ahbuntuksemua. Pesan apa yang ingin Anda sampaikan melalui tagar-tagar tersebut? 
AHB: Terima kasih sudah menjadi follower dan mengikuti update akun sosmed saya (AHB tertawa). Jangan lupa juga, di-like dan share. Tagar-tagar itu hanya kanal komunikasi saja. Substansinya tetap pada leadership. Mari berbuat kebaikan untuk kota kita. Yang sudah baik, ayo kita buat semakin baik. Mari merawat kebaikan-kebaikan yang sudah dilakukan pemimpin-pemimpin kota kita sebelumnya. (*)
Author Image
AboutAdmin

Menulis untuk berbagi. Terima kasih sudah membaca

No comments: