ads header

Monday, May 16, 2016

Kabar Kematian yang Mengejutkan

0
SEORANG kawan memposting sebuah gambar pada grup WhatsApp (WA), pekan lalu. Bergambar koran  terlipat dengan huruf tebal bertuliskan The New Day, nama koran harian milik perusahaan media asal Inggris, Trinity Mirror.

Sebuah kabar tentang kematian. Koran yang diluncurkan pada Februari lalu itu berumur superpendek. Hanya bertahan terbit selama 10 minggu. Jumat pekan lalu, nafas usaha New Day berhenti. Inggris geger. Juga media sejagat.

CNN melansir New Day dijual seharga 0,5 poundsterling atau sekitar Rp 9.500 per eksemplar. Koran ini mengincar perempuan berumur 35-55 tahun, dan menjanjikan sikap netral secara politik. 

"Kami mencoba segala cara yang kami bisa, namun kami tidak bisa meraih target penjualan yang dibutuhkan untuk membuat koran ini bekerja secara keuangan," kata Editor New Day, Alison Phillips dalam akun Facebook miliknya.

Kabar kematian media cetak yang tergilas digitalisasi atau akibat kapitalisme industri pers bukan cerita baru. Namun begitu, tetap saja kematian New Day  mengembuskan hawa panas yang membuat gerah. Sungguh mengerikan! Kabar “seram” sekaligus menjadi refleksi pada saat media yang kami kelola menyongsong ulang tahun ke-2, pada 12 Mei pekan ini. Yang membuat kami sedikit terhibur sekaligus upaya menyenangkan diri, umur media kami masih jauh lebih panjang dari New Day.

Terlahir pada saat beberapa media cetak mati akibat era digital dan situasi ekonomi yang mengalami pelemahan, Kaltim Weekly justru merayap dalam kebrutalan persaingan bisnis dan jurnalistik.  Kaltim Weekly lebih beruntung karena antara pemilik dan para jurnalis memiliki kesamaan visi.

Kami menyadari bahwa perubahan melesat sedemikian cepat. Pesatnya kemajuan teknologi telah mengakibatkan garis-garis antara berita, hiburan, iklan, propaganda, dan lainnya pun menjadi kabur.

Sebagaimana disampaikan Debra Gersh Hernandez dalam bukunya “Advice for The Future”, satu-satunya yang pasti dan tidak berubah yang dihadapi media di masa depan adalah justru ketidakpastian dan perubahan.

Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya menuntut peran baru media. Kalau dulu fungsinya hanya menjadi penyalur informasi, kini ia menjadi fasilitator, penyaring, dan pemberi makna dari sebuah informasi.

Media kini bertugas membawa audience-nya masuk ke dalam dunia makna yang lebih luas, tidak terbatas pada tempat dan waktu kejadian sebuah peristiwa. Inilah tantangan yang kami hadapi.  Suka atau tidak suka, kami harus adaptif mengikuti misteri perubahan.

Hari jadi menjadi bermakna ketika dimanfaatkan sebagai titik tolak perbaikan di hari-hari berikutnya. Ulang tahun ke-2 ini, selain sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada berbagai pihak, juga kesempatan melakukan introspeksi khusus. Seberapa jauh Kaltim Weekly telah melakukan usaha sesuai prinsip berperusahaan yang benar. Yang lebih penting mengevaluasi visi dan komitmen apakah sudah diaktualisasikan dan disampaikan lebih relevan sesuai perkembangan perubahan. Semangat Kaltim Weekly tidak berubah, terus menggugat ketidakadilan.

Seiring berlayarnya umur, Kaltim Weekly yang sebelumnya bernama Gugat telah mereposisi format konten. Tidak lagi menyentuh aspek sensasi melalui pola tabloidisasi, komunikasi media lebih menekankan pada substansi. Penambahan keragaman isi dan informasi melalui rubrikasi baru seperti histori, bisnis, olahraga, seni budaya dan wisata diharapkan semakin mendekatkan Kaltim Weekly dengan pembaca. 

Hal yang terus kami perhatikan adalah menjaga dan meningkatkan kualitas sumber daya. Kami sadar, bagaimanapun hebatnya suatu kemajuan dan perubahan, yang menentukan itu kembali berpulang pada manusianya.  Begitu pula dalam jurnalisme.

Ucapan tulus terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak termasuk pada pemangku kepentingan seperti pemerintah, mitra usaha, agen, dan pengecer. Yang membentang di depan, tantangan semakin bervariasi, dan persaingan antarindustri media semakin ketat. Yang terus kami usahakan adalah terus berseru di tengah kebisingan. Sukses untuk kita semua. (ajid.kurniawan@kaltimpost.co.id)














Author Image
AboutAdmin

Menulis untuk berbagi. Terima kasih sudah membaca

No comments: